Selasa, 31 Maret 2015

Review Jurnal TOU 2

ANALISIS JURNAL
Tugas ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
TEORI ORGANISASI UMUM 2
Dosen Pengajar : CHRISTERA KUSWAHYU INDIRA
DISUSUN OLEH :


ADAM NUGRAHA (10113116)
GEDE GRANDY PRMUDITA (13113670)
LUKMAN (15113053)
RICHAD RIVANTO DAVID (17113594)
STEVEN RICARDO (18113646)
ZILAL USUFI (19113676)
KELAS : 2KA35
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015




Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Proses Komunikasi dalam Organisasi yang dimana merupakan suatu proses komunikasi adalah proses yang menggambarkan kegiatan komunikasi antar manusia yang bersifat interaktif, relasional, dan transaksional dimana komunikator mengirimkan pesan kepada komunikan melalui media tertentu dengan maksud dan tujuan tertentu.
Komunikasi antar individu dan kelompok/tim dalam organisasi menciptakan harapan. Harapan ini kemudian akan menghasilkan peranan-peranan tertentu yang harus diemban untuk mencapai tujuan bersama / organisasi. Agar pimpinan dapat mempengaruhi dan memotivasi para pekerja/karyawan agar secara bersama-sama mewujudkan tujuan organiasasi maka perlu dikembangkan system komunikasi yang efektif. Apabila komunikasi efektif, ia dapat mendorong timbulnya prestasi kerja dan kemudian akan memunculkan kepuasan kerja.
1.2 Perumusan Masalah
  1. Apa yang dimaksud dengan Motivasi dalam Organisasi ?
  2. Jenis-jenis Konflik dalam Suatu Organisasi ?
  3. Peranan Konflik dalam Suatu Organisasi ?
  4. Jelaskan Pentingnya Komunikasi dalam Organisasi !
1.3 Tujuan Penulisan
  1. Menjelaskan apa itu motivasi dan bagaimana cara kita memotivasi diri kita.
  2. Menjelaskan Hubungan antara Konflik, Motivasi dan Komunikasi dalam suatu Organisasi.
  3. Menjelaskan Konflik dalam suatu Organisasi.
1.4 Manfaat Penulisan
  1. Memberikan pengetahuan tentang hubungan antara Konflik, Motivasi dan Komunikasi dalam suatu Organisasi,
  2. Memberikan Wawasan serta Ilmu Baru Untuk Pembaca.

Bab II
Pembahasan
2.1 Apa yang dimaksud dengan Motivasi dalam Organisasi?
Definisi Motivasi
Menurut Ellen A. Benowitz, motivasi adalah “kekuatan yang menyebabkan individu bertindak dengan cara tertentu. Orang punya motivasi tinggi akan lebih giat bekerja, sementara yang rendah akan sebaliknya.”[1] John R. Schemerhorn, et.al. mendefinisikan motivasi sebagai “mengacu pada pendorong di dalam diri individu yang berpengaruh atas tingkat, arah, dan gigihnya upaya seseorang dalam pekerjaannya.”[2] Laurie J. Mullins mendefinisikan motivasi sebagai “arahan dan kegigihan tindakan.”[3]
Motivasi menurut Martin Covington adalah alasan yang
... deals with the why of behavior: Why for example, do individuals choose to work on certain tasks and not on others: why do they exhibit more or less energy in the pursuit of these tasks and why do some people persist until the task is completed, whereas others give up before they really starts, or in some cases pursue more elegant solutions long after perfectly sensible answers have presented theselves.”[4]
Definisi lain mengenai motivasi diajukan oleh Jere E. Brophy. Menurut Brophy, motivasi adalah “
... a theoretical construct used to explain the initiation, direction, intensity, persistence, and quality of behavior, especially goal-directed behavior. Motives are hypotetical constructs used to explain why people are doing what they are doing.”[5]
Selanjutnya, Jere E. Brophy mengutarakan bahwa “... motivation is subjective and focused on the reasons behind our choices and actions.”[6]
Bagi Brophy, motivasi perlu dibedakan dengan tujuan maupun strategi. Ia memberi contoh, respon seseorang atas lapar (motivasi) adalah dengan pergi ke restoran (strategi) untuk mendapatkan makanan (tujuan). Hal yang senada dengan Brophy juga diujar oleh Donna Walker Tileston bahwa
... motivation relates to the drive to do something. Motives are usually construed as relatively general needs or desires that energize people to initiate purposeful action sequences.[7]
Sehubungan dengan dunia kerja, terdapat 2 jenis motivasi yaitu :
  1. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik berhubungan dengan reward nyata seperti gaji, keamanan posisi, promosi, kontrak, lingkungan kerja, dan kondisi kerja. Sebagian besar dari reward nyata ini ada di level organisasi dan berada di luar kewenangan manajer selaku individu. Motivasi intrinsik berhubungan dengan reward yang bersifat psikologis seperti kesempatan menggunakan kemampuan, rasa tertantang untuk berprestasi, menerima pujian, pengakuan positif, dan diperlakukan secara baik. Reward psikologis ini dapat diupayakan oleh manajer selaku individu karena berada di dalam kemampuannya.
  1. Motivasi Ekstrinsik.
2.3 Jenis-jenis Konflik dalam Suatu Organisasi
Organisasi dengan skala besar maupun kecil yang pernah mengalami dan menyelesaikan
konflik-konfliknya, setidaknya membagi jenis konflik menjadi 4, Sukanto, (1996:232), masing-masing
sebagai berikut:
1. Konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang (person-role conflict) di mana
peraturan yang berlaku tak dapat diterima oleh seseorang sehingga orang tersebut memilih
untuk tidak melaksanakan sesuatu sesuai dengan peraturan yang berlaku tersebut.
2. Konflik antar peranan (inter-role conflict) di mana orang menghadapi persoalan karena dia
menjabat dua atau lebih fungsi yang saling bertentangan seperti seseorang yang menjadi
mandor dalam perusahaan tetapi juga sebagai ketua serikat pekerja.
3. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intersender
conflict), misalnya seorang rektor yang harus memenuhi permintaan dari dekan-dekan
fakultas yang berlainan atau dekan yang harus mengakomodir semua kepentingan/kebutuhan
para ketua jurusan yang juga sangat bermacam-macam.
4. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan (intrasenderconflict).
2.4 Jelaskan Pentingnya Komunikasi dalam Organisasi !
Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tidak terjadinya salah penyampaian informasi antar anggota dalam suatu organisasi dan agar tercapainya tujuan tertentu. Sebuah interaksi yang bertujuan untuk menyatukan dan mensikronkan seluruh aspek untuk kepentingan bersama sangat dibutuhkan dalam sebuah tujuan berorganisasi. Dengan kata lain, tanpa adanya sebuah interaksi yang baik niscaya sebuah organisasi tidak akan mencapai tujuannya. Interaksi disini adalah mutlak meliputi seluruh anggota organisasi yang dapat berupa penyampaian-penyampaian informasi, instruksi tugas kerja atau mungkin pembagian tugas kerja. Interaksi sebenarnya adalah proses hubungan komunikasi antara 2 orang atau lebih dimana orang yang satu bertindak sebagai pemberi informasi dan orang yang lain berperan sebagai penerima informasi. Intinya, korelasinya harus melibatkan dan terfokus kepada orang-orang itu sendiri dalam suatu organisasi.

    1. Jelaskan Hubungan antara Konflik, Motivasi serta Komunikasi dalam Suatu Organisasi ?

Dalam hubungan motivasi, komunikasi, konflik, kepempinan dan pengembangan karier maka dapat disimpulkan bahwa dalam kelima hubungan ini saling berhubungan terhadap kinerja pegawai. Teori Motivasi sebagai konsep dasar bagai pengenalan struktur pribadi, individu dan berbagai factor yang mendorong orang melakukan sesuatu, teori ini masih bisa bergema keras.
Hubungan yang kedua komunikasi dua arah yang ada di dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi. Hubungan yang ketiga yaitu konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.






BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam hubungan motivasi, komunikasi, konflik, kepempinan dalam suatu organisasi maka dapat disimpulkan bahwa dalam ketiga hubungan ini saling berhubungan terhadap kinerja pegawai. Teori Motivasi sebagai konsep dasar bagai pengenalan struktur pribadi, individu dan berbagai factor yang mendorong orang melakukan sesuatu, teori ini masih bisa bergema keras. Hubungan yang kedua komunikasi dua arah yang ada di dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi. Hubungan yang ketiga yaitu konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

    1. Saran
Seharusnya ada komunikasi yang baik didalam suatu organisasi agar perkerjaan yang baik. Kemudian dengan adanya motivasi, suatu organisasi dapat berjalan dengan baik dengan adanya motivasi didalam diri individu masing-masing.



.






DAFTAR PUSTAKA