Selasa, 30 Desember 2014

Sejarah universitas gunadarma

SEJARAH UNIVERSITAS GUNADARMA

Pada 7 Agustus 1981 berdiri Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) di Jakarta yang tiga tahun kemudian berubah menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Gunadarma. Enam tahun kemudian, tepatnya pada 13 Januari 1990, berdiri Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gunadarma (STIE Gunadarma). Pada tahun 1993, STMIK dan STIE membuka Program Magister dengan konsentrasi Manajemen Sistem Informasi untuk STMIK serta Magister Manajemen untuk STIE. Selanjutnya, melalui S.K. Dirjen DIKTI No.92/Kep/Dikti/1996 tertanggal 3 April 1996, STMIK dan STIE Gunadarma melebur menjadi UNIVERSITAS GUNADARMA bersama dengan empat fakultas baru yaitu Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Sastra. Membuka milenium baru, Universitas Gunadarma membuka Program Doktor Ilmu Ekonomi berdasarkan ijin Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Republik Indonesia No. 55/DIKTI/2000 yang diikuti dengan pembukaan Program Doktor Teknologi Informasi berdasarkan ijin Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Republik Indonesia No. 3716/P/T/2002.
Setelah melalui perjuangan panjang dalam menghadapi berbagai tantangan, Universitas Gunadama telah menjelma menjadi salah satu perguruan tinggi swasta yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkemuka di Indonesia. Pengalaman selama 25 tahun yang diiringi pengabdian dan dedikasi tenaga pengajar; komitmen yayasan dan pimpinan; pengadaan fasilitas pembelajaran serta kepercayaan masyarakat, Universitas Gunadarma terus berupaya menghasilkan lulusan yang berguna dan bisa mendarmabaktikan kompetensinya demi membangun masa depan bangsa yang lebih baik.
Beberapa tonggak historis Universitas Gunadarma dalam kurun waktu seperempat abad disajikan dalam Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Tonggak Historis Universitas Gunadarma
No. Hari Tanggal Peristiwa
1. Jumat 7 Agustus 1981 Pendirian Pusat Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK)
2. Senin 10 Agustus 1981 Kuliah perdana mahasiswa PPIK
3. Jumat 9 September 1983 PPIK diubah status dan namanya menjadi Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI)
4. Senin 9 Juli 1984 Nama Yayasan Pendidikan Gunadarma dicanangkan
5. Selasa 10 Juli 1984 ASKI diubah status dam namanya menjadi Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma (STKG)
6. Selasa 14 Agustus 1984 Ijin Operasional Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma (STKG) diperoleh
7. Jumat 28 September 1984 Wisuda Sarjana Muda pertama
8. Sabtu 9 Maret 1985 Peletakan batu pertama pembangunan Kampus D
9. Sabtu 5 Oktober 1985 STKG yang berubah namanya menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Gunadarma memeroleh status “Terdaftar“
10. Senin 5 Januari 1987 Peresmian penggunaan Kampus D
11. Selasa 13 Januari 1987 Sidang Sarjana (S1) pertama
12. Sabtu 24 Januari 1987 Wisuda Sarjana (S1) pertama
13. Selasa 16 Juni 1987 Ujian Negara Cicilan pertama
14. Senin 4 Januari 1988 Program Studi Manajemen Informasi (MI) dan Teknik Komputer (TK) memeroleh status “Diakui”
15. Selasa 4 Juli 1989 Program Studi Teknik Informatika (TI) dibuka
16. Sabtu 12 Agustus 1989 Program Studi Manajemen Informasi (MI) dan Teknik Komputer (TK) memeroleh status “Disamakan”
17. Kamis 7 September 1989 Program Studi Teknik Informatika (TI) memeroleh status “Terdaftar”
18. Sabtu 13 Januari 1990 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) berdiri
19. Kamis 8 Feuari 1990 Peresmian penggunaan Kampus Salemba 53
20. Kamis 16 Juni 1990 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) memeroleh status “Terdaftar”
21. Kamis 28 Maret 1991 Peletakan batu pertama pembangunan Kampus E
22. Rabu 19 Juni 1991 Program Studi Teknik Informatika (TI) memeroleh status “Diakui”
23. Selasa 17 September 1991 Peresmian penggunaan Kampus E
24. Kamis 20 Feuari 1992 Program Studi Teknologi Informasi (TI) memeroleh status “Disamakan”
25. Senin 10 Mei 1993 Program Magister Manajemen dan MagisterManajemen Sistem Informasi dibuka
26. Jumat 24 September 1993 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) memeroleh status “Disamakan”
27. Rabu 3 April 1996 Universitas Gunadarma (UG) berdiri
28. Selasa 11 Agustus 1998 Program Studi Teknik Informatika (S1) memeroleh peringkat akreditasi A dari BAN-PT
29. Selasa 3 Agustus 1999 Program Magister Teknik Elektro dibuka
30. Jumat 10 Maret 2000 Program Doktor Ilmu Ekonomi dibuka
31. Rabu 22 Mei 2002 Program Magíster Sastra, Magíster Psikologi, dan Magíster Sipil dibuka
32 Senin 17 Juni 2004 Program D3 Kebidanan dibuka
33. Kamis 13 September 2004 Peresmian penggunaan Kampus J
Keberadaan dan perkembangan Universitas Gunadarma sampai saat ini merupakan keberhasilan penerapan prinsip otonomi perguruan tinggi di tingkat institusi. Prinsip otonomi ini menjadi landasan utama dalam penyelenggaraan pendidikan di Universitas Gunadarma dengan tetap mengikuti perkembangan eksternal, khususnya kebijakan, peraturan dan perundangan yang berlaku. Selain itu, perjalanan yang relatif panjang tersebut juga menunjukkan kepemimpinan yang teruji dan luwes dalam menghadapi berbagai perubahan dan kebijakan yang terkait dalam pengelolaan perguruan tinggi. Kepemimpinan dan sistem pengelolaannya mengacu kepada tata kelola universitas yang baik (good university governance) yang telah ditetapkan.
Visi dan Misi Universitas Gunadarma
VISI
Pada tahun 2012 Universitas Gunadarma menjadi Universitas berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkemuka di Indonesia yang kontribusinya di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat diakui (recognized), baik di tingkat regional maupun internasional
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang berkualitas dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.
2. Menciptakan suasana akademik yang mendukung terselenggaranya kegiatan penelitian yang bertaraf internasional dan bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai ujud pengejawantahan tanggung jawab sosial institusi (university social responsibility).
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan pelbagai institusi, baik di dalam maupun di luar negeri.
5. Mengembangkan organisasi institusi dalam rangka merespon pelbagai perubahan yang terjadi.
KEHIDUPAN KAMPUS
Kehidupan di dalam dan di luar kampus yang nyaman, tentram, damai, dan aman serta dukungan fasilitas yang lengkap dan menyenangkan merupakan salah satu pertimbangan setiap orang untuk memasuki dunia perguruan tinggi. UG selalu berusaha untuk terus menciptakan suasana akademis yang kondusif serta hubungan dengan lingkungan yang harmonis. Suasana akademis yang kondusif di dalam kampus didasarkan pada hubungan antar civitas academica yang meliputi dosen, mahasiswa, dan lulusan. Hubungan tersebut tidak hanya berkaitan dengan proses belajar-mengajar di kelas saja, namun mencakup hubungan social di luar kelas yang bisa mendukung terciptanya suasana akademis yang kondusif. Interaksi dengan masyarakat sekitar juga dilandasi dengan saling ketergantungan yang positif, termasuk interaksi antara mahasiswa yang bermukim di sekitar kampus dengan masyarakat sekitar.
PROGRAM AKADEMIK & AKREDITASI
Program Diploma
Diplome of Bussiness and Enterpreneurship
Study Program Accreditation Status
Computer Accounting Accredited A , 017/BAN-PT/Ak-VI/Dipl-III/XII/2006 , Dated Desember 30th 2006
Marketing Management Accredited A, 017/BAN-PT/Ak-VI/Dipl-III/XII/2006 , Dated Desember 30th 2006
Accounting Management Accredited A , 002/BAN-PT/Ak-VI/Dipl-III/IV/2006 Dated May 11th 2006
Diplome of Computer Science and Information Technology
Study Program Accreditation Status
Informatics Management Accredited A , 014/BAN-PT/Ak-IV/Dipl-III/XII/2004 , Dated Dec 21th 2004 Keterangan : Sudah diusulkan untuk diakreditasi kembali dan tengah dalam proses. Status Akreditasi Program Studi Sesuai Peraturan MenDikNas RI No.6 Tahun 2010  tanggal 20 Feuari 2010 Pasal 10A ayat 1 yang berbunyi : Program dan/atau satuan pendidikan yang berstatus yang diusulkan oleh perguruan tinggi untuk diakreditasi  kembali karena telah berakhir masa berlaku akreditasinya tetap memiliki  status terakreditasisampai adanya penetapan status akreditasi baru oleh BAN-PT.
Computer Technique Accredited A , 003/BAN-PT/Ak-VI/Dipl-III/VI/2006 Dated June 1st 2006
Diplome of Midwifery
Study Program Accreditation Status
Midwifery Accredited B, 0005/BAN-PT/Ak-SURV-I/D-III/V/2009 Dated May 29th 2009
Bachelor Program
Faculty of Computers Science and Information Technology
Study Program Accreditation Status
Computer Science Accredited A , 033/BAN-PT/Ak-XII/S1/XI/2009, Dated November 6th 2009
Information System Accredited A, 014/BAN-PT/Ak-XIII/S1/VIII/2010 , Dated August 20th  2010
Faculty of Economy
Study Program Accreditation Status
Management Accredited A, 033/BAN-PT/Ak-XII/S1/XI/2009, Dated November 6th 2009
Accounting Accredited A, 013/BAN-PT/Ak-XII/S1/VI/2009, Dated June 5th 2009
Faculty of Industrial Technology
Study Program Accreditation Status
Informatics Engineering Accredited A, 014/BAN-PT/Ak-XIII/S1/VIII/2010 , Dated August 20th  2010
Electrical Engineering Accredited A, 010/BAN-PT/Ak-IX/S1/VII/2005, Dated July 7th 2005
Mechanical Engineering Accredited A , 010/BAN-PT/Ak-IX/S1/VII/2005, Dated July 7th 2005
Industrial Engineering Accredited A , 010/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2006, Dated August 3rd 2006
Faculty of Civil and Planning Engineering
Study Program Accreditation Status
Civil Engineering Accredited , 006/BAN-PT/Ak-X/S1/III/2007, Dated March 9th 2007
Architecture Accredited A , 012/BAN-PT/Ak-IX/S1/VII/2005, Dated July 21th 2005
Faculty of Psychology
Study Program Accreditation Status
Psychology Accredited A, 002/BAN-PT/Ak-VIII/S1/II/2005, Dated Feuary 18th 2005 Keterangan : Sudah diusulkan untuk diakreditasi kembali dan tengah dalam proses. Status Akreditasi Program Studi Sesuai Peraturan MenDikNas RI No.6 Tahun 2010  tanggal 20 Feuari 2010 Pasal 10A ayat 1 yang berbunyi : Program dan/atau satuan pendidikan yang berstatus yang diusulkan oleh perguruan tinggi untuk diakreditasi  kembali karena telah berakhir masa berlaku akreditasinya tetap memiliki  status terakreditasi sampai adanya penetapan status akreditasi baru oleh BAN-PT.
Faculty of Letters
Study Program Accreditation Status
English Literature Accredited A, 008/BAN-PT/Ak-IX/S1/VI/2005, Dated June 23th 2005
Post Graduate Program
Magister Programs
Study Program Accreditation Status
Information System Accredited B, 079/BAN-PT/Ak-III/S2/VII/2004, Dated July 23th 2004 Keterangan : Sudah diusulkan untuk diakreditasi kembali dan tengah dalam proses. Status Akreditasi Program Studi Sesuai Peraturan MenDikNas RI No.6 Tahun 2010  tanggal 20 Feuari 2010 Pasal 10A ayat 1 yang berbunyi : Program dan/atau satuan pendidikan yang berstatus yang diusulkan oleh perguruan tinggi untuk diakreditasi  kembali karena telah berakhir masa berlaku akreditasinya tetap memiliki  status terakreditasisampai adanya penetapan status akreditasi baru oleh BAN-PT.
Management Accredited A, 001/BAN-PT/Ak-III/S2/I/2007, Dated January 13th 2007
Electrical Engineering Accredited B, 003/BAN-PT/Ak-V/S2/VI/2006, Dated June 15th 2006
Civil Engineering Accredited B, 008/BAN-PT/Ak-IV/S2/VIII/2006, Dated August 24th 2006
Psychology Accredited B, 006/BAN-PT/Ak-IV/S2/VI/2005, Dated June 8th 2005
English Literature Accredited B, 008/BAN-PT/Ak-IV/S2/VII/2005, Dated July 7th 2005
Doctoral Programs
Study Program Accreditation Status
Economic Science Accredited, 006/BAN-PT/Ak-V/S3/VII/2006, Dated July 27th 2006
Computer Science/Information Technology Accredited, 007/BAN-PT/Ak-V/S3/VIII/2006, Dated August 3rd 2006 Keterangan : Sudah diusulkan untuk diakreditasi kembali dan tengah dalam proses. Status Akreditasi Program Studi Sesuai Peraturan MenDikNas RI No.6 Tahun 2010  tanggal 20 Feuari 2010 Pasal 10A ayat 1 yang berbunyi : Program dan/atau satuan pendidikan yang berstatus yang diusulkan oleh perguruan tinggi untuk diakreditasi  kembali karena telah berakhir masa berlaku akreditasinya tetap memiliki  status terakreditasi sampai adanya penetapan status akreditasi baru oleh BAN-PT.
FASILITAS
Bangunan Kampus
Kampus kegiatan Akademik Universitas Gunadarma diadakan di 8 (delapan) Kampus, yaitu:
  • Kampus A di Jl. Kenari III No 33 Jakarta Pusat
  • Kampus B di Jl. Salemba Bluntas Jakarta Pusat
  • Kampus C di Jl. Salemba Raya No 53 Jakarta Pusat
  • Kampus D di Jl. Margonda Raya 100 – Depok
  • Kampus E di Jl. Akses Kelapa Dua, Cimanggis
  • Kampus G di Jl. Akses Kelapa Dua, Cimanggis
  • Kampus H di Jl. Akses Kelapa Dua, Cimanggis
  • J di Jl Kampus. KH. Noer Ali, Kalimalang, Bekasi
Di kampus terdapat fasilitas ruang kelas, liary, laboratorium, ruang seminar, auditorium, ruang senat, BPM, ruang pertemuan, ruang dosen, ruang konsultasi akademik, usaha ekonomi, karyawan dan kantor pelopor, musalla dan masjid, juga area olahraga. Ruang Kelas Universitas Gunadarma memiliki 167 ruang kelas:
  • 12 kelas kamar di kampus A
  • 19 kelas kamar di kampus B dan C
  • 18 kelas kamar di kampus D
  • 55 kelas kamar di E kampus
  • 39 kelas kamar di kampus G
  • 24 kelas kamar di kampus J
Untuk kebutuhan proses belajar belajar, masing-masing kelas dilengkapi dengan sarana, antara lain OHP, Tape Recorder, Mikrofon, Pusat Sound System, Komputer Proyektor, Slide Proyektor dan sebagainya. Auditorium Universitas Gunadarma auditorium yang terletak di kampus D – Depok dan Kampus A – Kenari. Auditorium di Kampus D terletak di gedung 4 lantai 6, dan auditorium ini bisa berisi sekitar 300 orang. Auditorium di Kampus A terletak di lantai 2 dan dapat berisi sekitar 100 orang.Antara lain, ini memanfaatkan auditorium sebagai tempat untuk kegiatan seminar baik untuk mahasiswa atau dosen. Dan dilengkapi dengan satu layar besar di tengah dan dua layar lainnya di sisi kanan dan kiri.
ARTI dan LAMBANG UNIVERSITAS GUNADARMA
Tangkai Obor Berdiri Tegak
Melambangkan keteguhan hati untuk menyumbangkan dharma bakti kepada Nusa dan Bangsa
Cawan Obor yang Melebar dan Cekung
Adalah wadah dari ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam
Kobaran Api yang Kuning Keemasan
Menunjukkan semangat juang yang tak pernah padam dalam menuntut ilmu dan menyumbangkannya kepada masyarakat
Bentuk Lingkaran yang Berwarna Ungu
Adalah suatu bentuk geometris yang memberi ciri pada ilmu pengetahuan yang ditekuni dan dikembangkan
Bingkai Segi Lima
Menyatakan bahwa Universitas Gunadarma berazaskan Pancasila
Sumber  :
http://www.gunadarma.ac.id/en/page/history.html

r-programming 3

cara membuat tabel, mencari frekuensi dan median

pertama masukan datanya seprti dibawah ini

> data= scan()
1: 50 52 52 60 69 73 90 99 75 55
11: 65 81 90 55 54 75 57 99 95 50
21: 61 72 72 81 88 85 92 93 90 53
31: 50 70 68 61 51 80 91 93 90 85
41: 51 53 59 63 65 70 85 90 73 90
51:

Read 50 items



> sort (data)
[1] 50 50 50 51 51 52 52 53 53 54 55 55 57 59 60 61 61 63 65 65 68 69 70 70 72
[26] 72 73 73 75 75 80 81 81 85 85 85 88 90 90 90 90 90 90 91 92 93 93 95 99 99

 
Keterangan:

  • > a = scan()   : Digunakan untuk memasukan data.
  • > sort(a)        : Digunakan untuk melihat jumlah data/banyaknya data
> tabel = edit(data.frame())



> tabel

KELAS
1 50-57
2 58-65
3 66-73
4 74-81
5 82-89
6 90-97
7 98-99


Keterangan :

Masukan Kelas intervalnya dengan menggunakan Data Editor 


> frekuensi = function (x,y,z)
+ {
+ a=0
+ for (i in 1 : length(data))
+ {
+ if (x[i]>=y && x[i]<=z)
+ {
+ a=a+1
+ }
+ }
+ print(a)
+ }


Keterangan :
  • > frek = function(x,y,z)
    Digunakan untuk membuat function/rumus untuk mencari frekuensi 
  • +for(i in 1:length(data))
    lenght a adalah 20 jadi i dalam perulangan diatas bernilai 1-50.
  • +if(x[i]>=y && x[i]<=z)
    +a=a+1
    maksud dari statment diatas adalah jika x[i]>=y AND x[i]<=z maka nilai d akan bertambah 1. Arti dari x[i] adalah mengangambil nilai x(data) dari alamat i.
  • +print (d)
    Nilai d akan dicetak sebagai hasil dari function.
> frekuensi(data,50,57)
[1] 13
> frekuensi(data,58,65)
[1] 7
> frekuensi(data,66,73)
[1] 8
> frekuensi(data,74,81)
[1] 5
> frekuensi(data,82,89)
[1] 4
> frekuensi(data,90,97)
[1] 11
> frekuensi(data,98,99)
[1] 2


> fr = c(13,7,8,5,4,11,2)
> tabel$frekuensi<-fr
> tabel

KELAS frekuensi
1 50-57 13
2 58-65 7
3 66-73 8
4 74-81 5
5 82-89 4
6 90-97 11
7 98-99 2

 
Keterangan :


Setelah frekuensi didapat masukan frekuensi ke variable fr. Lalu gabungkan fr dengan table yang telah kita buat tadi dengan nama field Frekuensi.

> median(50:57)
[1] 53.5
> median(58:65)
[1] 61.5
> median(66:73)
[1] 69.5
> median(74:81) 

[1] 77.5
> median(82:89)
[1] 85.5
> median(90:97)
[1] 93.5
> median(98:99)
[1] 98.5


Keterangan :
Median diatas didapat dari masing-masing titik tengah pada kelas interval.


> fr = c(53.5,61.5,69.5,77.5,85.5,93.5,98.5)
> tabel$median<-fr
> tabel

KELAS    frekuensi median
1 50-57     13     53.5
2 58-65     7      61.5
3 66-73     8      69.5
4 74-81     5      77.5
5 82-89     4      85.5
6 90-97     11     93.5
7 98-99     2      98.5

 
Keterangan :


Setelah frekuensi didapat masukan frekuensi ke variable fr. Lalu gabungkan fr dengan table yang telah kita buat tadi dengan nama field median.

R-programming 2 (dasar-dasar penggunaan)

cara memasukkan data, menyortir data, mencari nilai max, min, jangkauan, jumlah kelas, dan interval menggunakan r-programing

pertama tuliskan data seperti dibawah ini
> a = scan()
digunakan untuk memasukan data


Untuk menganalisis data kita perlu mengetahui banyaknya data, data terbesar, data terkecil dll
> a
digunakan untuk melihat data apa saja yang terisi di variable a
 

> sort(a)
digunakan untuk melihat jumlah data/banyaknya data
 

> max(a)
digunakan untuk melihat data terbesar
 

> min(a)
digunakan untuk melihat data terkecil


Lalu kita mencari jumlah kelas pada data. Rumus untuk mencari jumlah kelas adalah 1 + 3.322 * log(banyaknyadata)
> jumlahkelas = 1 + (3.322 * log10(length(a))
seperti yang sudah dijelaskan di atas rumus tersebut adalah rumus mutlak mencari jumlah kelas
 

> jumlahkelas = round(jumlahkelas)karena nilai pada variable jumlah kelas masih dalam pecahan kita perlu merubahnya menjadi desimal dengan cara membulatkanya. Round di ataslah yang berfungsi membulatkan pecahan ke desimal

Lalu kita mencari intervalnya. Rumus interval adalah (nilai terbesar - nilai terkecil) / jumlah kelas

R-programming

R - Programming

R-programming adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisa data statistik dan presentasi grafik,termasuk bahasa pemprograman karena dalam R-Programming,terdapat Logika(IF) dan pengulangan (LOOP).

R-Programming merupakan implementasi dari program S, hampir sama dengan S+ Programming, bedanya R-Programming adalah Software Open Source , sedangkan S+ komersiL.

Tipe data pada R-Programming
  • Numeric
  • Char
  • List
  • Logical
  • Funcion
  • Array

Cara menentukan harga pada umumnya

Definisi
Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Istilah harga digunakan untuk memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa. Biasanya penggunaan kata harga berupa digit nominal besaran angka terhadap nilai tukar mata uang yang menunjukkan tinggi rendahnya nilai suatu kualitas barang atau jasa. Dalam ilmu ekonomi harga dapat dikaitkan dengan nilai jual atau beli suatu produk barang atau jasa sekaligus sebagai variabel yang menentukan komparasi produk atau barang sejenis.
 


Penawaran, dalam ilmu ekonomi, adalah banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Permintaan suatu barang akan dipengaruhi oleh barang yang memiliki keterkaitan seperti barang subtitusi dan barang komplementer.

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.
 
Jenis-Jenis Permintaan dan Penawaran
Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan berdasarkan daya beli dan jumlah subjek pendukung.


a. Permintaan Menurut Daya Beli
Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

  • Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya. Contoh : Ridwan membutuhkan laptop untuk menegrjakan tugas kuliahnya, dan ridwan mempunyai uang untuk membeli laptop tersebut sehingga keinginan ridwan terpenuhi.
  • Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contoh : Saya mempunyai cukup uang untuk membeli sepatu, namun saya belummempunyai keinginan untuk membelinya.
  • Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contoh : Dian ingin membeli sebuah buku metematika. Akan tetapi uang yang dimiliki Dian tidak cukup untuk membeli buku tersebut. Oleh karena itu keingian Dian tidak terpenuhi.

b . Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas :

  • Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
  • Permintaan kolektif adalah permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar.

Penawaran juga dibedakan atas 2 macam yaitu :
  • Penawaran Individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual. Contoh penawaran jeruk oleh Pak Heri (lihat Tabel di bawah).
  • Penawaran Kolektif disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan.

Penentuan Harga Permintaan

Untuk menentukan suatu harga prodeusen tidak boleh sembarang menentukan harga, produsen harus meihat dahulu apa saja yang dibutuhkan untuk menentukan suatu harga seperti pendapatan konsumen, selera konsumen, apa yang sebenarnya dibutuhkan konsumen, dll. Maka disini akan dijelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi suatu permintaan individu atau masyarakat terhadap suatu barang :

1. Harga barang subtitusi dan barang komplementer
Permintaan suatu barang akan dipengaruhi oleh barang yang memiliki keterkaitan seperti barang subtitusi dan barang komplementer.
Sebelum itu, kalian tau apa beda antara barang subtitusi dan barang komplementer ?
 
Barang substitusi merupakan barang yang dapat saling menggantikan kegunaan dari barang tersebut. Contohnya yang paling sederhana adalah Nasi dan Roti. Nasi dan Roti sama sama memiliki kandungan karbo hidrat. Namun di Indonesia rata-rata memilih nasi dibandingkan roti karena harga beras di indonesia relatif stabil, tetapi mungkin suatu saat, saat harga beras lebih tinggi dibanding gandum mungkin orang-orang di Indonesia akan beralih ke roti seperti orang barat.
Barang komplementer merupakan barang yang kegunaannya saling melengkapi satu sama lain. Contohnya yang sederhana adalah pulpen dan tinta. Dibutuhkan tinta untuk menulis menggunakan pulpen. Begitu pula sebaliknya, tanpa adanya pulpen tinta mungkin tidak dapat digunakan sebagai alat menulis. Tanpa ada salah satunya maka kegunaan dari salah satu barang tidak akan maksimal.
 
Dari ilustrasi diatas jelas dapat kita pahami kenapa barang substitusi dan komplementer dapat mempengaruhi permintaan akan suatu barang. Ketika harga beras naik maka konsumen akan beralih mengkonsumsi roti begitu juga sebaliknya jika harga gandum naik maka konsumen akan lebih memilih mengkonsumsi nasi. Begitupun pada barang komplementer, ketika harga pulpen naik maka permintaan akan tinta pun berkurang karena orang kan beraling menggunakan alat lain yang akan mempengaruhi pada permintaan komplementer dari pulpen tersebut.

2. Pendapatan Konsumen
Pendapatan konsumen pun akan mempengaruhi permintaan akan suatu barang atau jasa. Ketika pendapatan seseorang meningkat, maka permintaan pun diprediksi akan meningkat begitupun sebaliknya. Coba kalian ingat, ketika kalian diberi uang jajan lebih oleh ortu pasti belanja jajan kalian pun kan meninkat, namun ketika uang jajan kalian dipotong maka jajan kalian pun akan berkurang. Begitu halnya dengan konsep pendapatan.

3. Jumlah Penduduk
Pertambahan jumlah penduduk jelas menambah jumlah barang yang dikonsumsi, akan tetapi proporsinya akan sangat tergantung pada pertambahan dalam kesempatan kerja. Apabila pertambahan penduduk diiringi oleh pertambahan dalam kesempatan kerja, maka akan lebih banyak orang yang menerima pendapatan, sehingga daya beli masyarakat akan meningkat. Meningkatnya daya beli masyarakat berarti akan meningkatkan permintaan terhadap barang atau jasa.

4. Selera Konsumen
Selera konsumen mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keinginan masyarakat untuk membeli barang-barang atau jasa-jasa. Contohnya, pada masa-masa tertentu orang lebih suka terhadap barang konsumsi yang bersifat instan (siap saji), sehingga permintaan terhadap barang tersebut akan bertambah. Akan tetapi pada saat yang lain orang akan meninggalkan barang konsumsi yang bersifat instan tersebut karena mengandung bahan pengawet yang berbahaya untuk kesehatan sehingga permintaan terhadap barang konsumsi tersebut akan berkurang.

5. Ekspektasi (harapan konsumen)
Perubahan yang diramalkan akan terjadi di masa datang akan dapat memengaruhi permintaan. Jika para konsumen meramalkan bahwa akan terjadi kenaikan harga-harga barang di masa mendatang, maka pada saat sekarang konsumen akan melakukan pembelian yang lebih banyak terhadap barang-barang yang akan mengalami kenaikan harga tersebut. Contoh, saat BBM akan naik, konsumen akan melakukan pembelian BBM lebih banyak sebelum BBM naik, bahkan mungkin ada yang menimbunnya.


Penentuan Harga Penawaran
Begitu pula konsumen, konsumen tidak poleh menawar harga seenaknya saja. Konsumen juga harus memikirkan biaya produksi untuk memproduksi suatu barang, barang dabu yang dikutuhkan dll. Maka dari itu konsumen harus tahu terlebih dahulu faktor-fator apa saja yang menentukan suatu harga penawaran.

1. Harga Input/Biaya Produksi
Harga input turut mempengaruhi kuantitas yang ditawarkan. Ketika harga tenaga kerja, modal, bahan baku, dan bahan pembantu naik, produsen akan terdorong untuk mengurangi kuantitas yang ditawarkan karena menanggung biaya yang lebih besar.

2. Teknologi yang Digunakan
Teknologi yang digunakan dalam produksi semula dimaksudkan agar terjadi efisiensi dalam produksi. Semakin modern teknologi yang digunakan, produksi semakin efisien. Artinya, semakin modern teknologi yang digunakan, baik kualitas maupun kuantitas produksi semakin meningkat dengan biaya produksi yang semakin dapat ditekan. Oleh karena itu, kemajuan teknologi dapat mempengaruhi besar-kecilnya penawaran.

3. Banyaknya Penjual/Pesaing

Banyak atau sedikitnya jumlah penjual berpengaruh terhadap besar-kecilnya harga dan jumlah barang yang ditawarkan.

4. Ekspektasi Penjual/Produsen
Jika penjual memperkirakan harga barang tersebut akan naik, maka ia akan menambah kauntitas barang tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika produsen memperkirakan harga barang akan turun, maka ia akan mengurangi kuantitas barang yang dijualnya.


Hukum Permintaan dan Penawaran
Jika semua asumsi diabaikan : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.

Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:

“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”

Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah.

Hukum penawaran

Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:


“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”

Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah.

Jadi Permintaan dan Penawaran itu harus lah seimbang, Apabila penawaran dan permintaan terjadi ketidak seimbangan, maka harga tentu akan terpengaruh, mungkin harga barang akan merosot tajam atau mungkin akan meningkat tinggi. Apabila ketidak seimbangan itu karena permintaan yang sangat tinggi sementara produktivitas barang/jasa tertentu itu tetap, di sisi lain tidak dijumpai barang substitusi sebagai penggantinya, maka harga barang akan melonjak sangat tinggi, dan sebaliknya juga begitu. Oleh karena itu harga terbentuk karena adanya keseimbangan antara penawaran dan permintaan, yaitu antara jumlah produksi barang/jasa tertentu yang ada dalam masyarakat dengan tingkat kebutuhan barang/jasa tertentu dalam masyarakat.

Minggu, 28 Desember 2014

TUGAS SOFTSKILL 4 (KEPEMIMPINAN)

KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.

Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

PENGERTIAN KEPEMIMPINAN MENURUT PARA AHLI
1.      Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) 
Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-
 tujuan yang diinginkan kelompok.

2.      Young (dalam Kartono, 2003) 
Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

3.      Moejiono (2002)
Memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).

4.      George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

5.      Ordway Tead (1929)
Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.

6.      Rauch & Behling (1984)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.

7.      Katz & Kahn (1978)
Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.

8.      Hemhill & Coon (1995)
Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).

9.      William G.Scott (1962)
Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisir dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

10.  Stephen J.Carrol & Henry L.Tosj (1977)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang-orang lain untuk melakukan apa yang kamu inginkan dari mereka untuk mengerjakannya. 


JENIS JENIS KEPEMIMPINAN:

Menurut Hasibuan (2002) Ada beberapa jenis  kepemimpinan yang antara lain adalah:

1. Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan otoriter adalah jika kekuasaan atau wewenang sebagian besar mutlak tetap berada pada pimpinan atau pimpinan itu mengganti sistem sentralisasi wewenang. Pengambilan keputusan dan kebijakan hanya ditetapkan sendiri oleh pimpinan. Bahwa tidak diikutsertakan untuk memberikan saran, ide dan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.

2. Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan partisipatif adalah apabila di dalam kepemimpinannya dilakukan secara persuasif, menciptakan kerjasama yang serasi, menumbuhkan realitas dan pertisipasi para bawahan, pemimpin motivasi bawahan agar merasa ikut memiliki perusahaan. Pemimpin dengan cara partisipatif akan mendorong kemampuan bawahan hal mengambil keputusan.
Dengan demikian, pemimpin yang selalu membina bawahan untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar.

3. Kepemimpinan Delegatif
Kepemimpinan delegatif apabila seorang pemimpin mendelegasikan wewenang kepada bawahan dengan agak lengkap dengan demikian bawahan dapat mengambil keputusan dan kebijaksanaan dengan bebas atau leluasa dalam melaksanakan pekerjaannya. Pemimpin yang tidak peduli cara bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan.

4. Kepemimpinan Situasional
Fokus pendekatan situasional terhadap kepemimpinan terletak pada perilaku yang di observasi atau perilaku nyata yang terlihat, bukan pada kemampuan atau potensi kepemimpinan yang dibawa sejak lahir. Penekanan pendekatan situasional adalah pada perilaku pemimpin dan anggota dan pengikut dalam kelompok dan situasi yang variatif. Menurut kepemimpinan situasional tidak ada satupun cara terbaik untuk mempengaruhi orang lain.  kepemimpinan yang harus digunakan terhadap individu atau kelompok tergantung pada tingkat kesiapan pada orang yang akan dipengaruhi.


Sedangkan menurut Ahmad Taufik Nasution (2009) jenis kepemimpinan secara garis besar dikelompokkan kepada dua golongan besar, yaitu sebagai berikut:

1. Pemimpin sekuler.
Pemimpin seperti ini beranjak dari landasan materialisme. Ia meyakini bahwa jabatan yang mereka peroleh adalah hasil dari kerja keras, tanpa campur tangan siapapun. Mereka meyakini usaha dan kesungguhan pasti akan membuahkan kesuksesan. Contoh pemimpin seperti ini adalah Adolf Hitler Mussolini, dan lain-lain. Bagi mereka kekuasaan adalah tujuan hidup, jabatan itu adalah akhir dari segala-galanya.

2. Pemimpin spiritual.
Kelompok ini yakin bahwa jabatan yang di peroleh semata-mata amanah yang di berikan Allah kepada mereka  Apapun yang di peroleh tidak hanya tergantung dengan kerja keras, dan kesungguhan, tapi juga sangat di tentukan oleh kekuatan-kekuatan di luar eksistensi manusia. Contoh pemimpin seperti ini di palestina adalah Syekh Ahmad Yasin, di India ada Mahatma Gandhi.



Fungsi Kepemimpinan

Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
> Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
> Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb.

Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif, maka kepemimpinan tersebut harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Hadari Nawawi (1995:74), fungsi kepemimpinan berhubungn langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan berada diluar situasi itu Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian didalam situasi sosial keiompok atau organisasinya.

Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu:
 

1) Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam tindakan atau aktifitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang dipimpinya.
 

2) Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksnakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi, yang dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijakan pemimpin.

Sehubungan dengan kedua dimensi tersebut, menurut Hadari Nawawi, secara operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:


1. Fungsi Instruktif.
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan perintah.
 

2. Fungsi konsultatif.
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.
 

3. Fungsi Partisipasi.
Dalam menjaiankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.
 

4. Fungsi Delegasi
Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang membuay atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah kepercayaan ssorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi pendelegasian ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok tidak mungkin diwujudkan oleh seorang pemimpin seorang diri.
 

5. Fungsi Pengendalian.
Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalam melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.



SUMBER: 
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan
  • http://cafemotivasi.com/jenis-jenis-kepemimpinan/
  • http://aniatih.blogspot.com/2014/03/pengertian-pemimpin-dan-kepemimpinan.html
  • http://daqoiqul.blogspot.com/2012/05/tugas-dan-fungsi-kepemimpinan.html